MAKASSAR - Kepala Stasiun Pusat KSDA Sulsel, Ir. Jusman menghadiri Grand Launching Desa Wisata Tondongkura di Kecamatan Tondong Tallasa Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan. Selasa (27/9/2022).
Konsep Desa Wisata Tondongkura bertemakan Budaya dan Konservasi. Kegiatan ini terkait dengan pelepasan burung dan penyerahan penghargaan konservasi dalam rangka mendukung pelestarian tumbuhan dan satwa liar.
Pemerintah Desa Tondongkura melakukan Grand Launching Desa Wisata pada Selasa, 27 September 2022 di Wisata Puncak Tondong Karube Desa Tondongkura.
Desa wisata Tondongkura dikembangkan dengan konsep agrowisata, ekologi dan budaya serta pelestarian alam.
Bupati Pangkajene dan Kepulauan H. Muhammad Yusran Lalogau, S.Pi., M.Si. hadir dan membuka kegiatan secara langsung.
Turut hadir Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sulsel, Kepala KSDA Sulsel, Kepala KPH Bulusaraung, Forkompinda Kabupaten Pangkep, Lini OPD Kabupaten Pangkep dan Proyek FFI Sulsel.
Dalam rangkaian kegiatan grand launching desa wisata tersebut, Balai Besar KSDA Sulsel melepasliarkan burung Elang Paria (Milvus migrans), Opior Sulawesi (Lophozosterops squamiceps), Sulawesi Kacamata (Zosterops anomalus) dan Cucak Kutilang (Pycnonatus aurigaster). ) serta penyerahan penghargaan konservasi.
Apresiasi diberikan langsung oleh Kepala KSDA Sulsel kepada Bupati Pangkajene dan Kepulauan, H. Muhammad Yusran Lalogau, S.Pi., M.Si dan Kepala Desa Tondongkura, Muhammad Ikhlas, S.Pd.
Kepala Stasiun Pusat KSDA Sulsel dalam sambutannya mengatakan, Tarsius berpotensi menjadi objek wisata minat khusus, khususnya bagi wisatawan mancanegara. “Observasi Tarsius yang aktif pada malam hari bisa menjadi paket wisata dengan pemandu wisata dari masyarakat desa setempat, ” jelasnya.
Presentasi oleh Kepala Stasiun Pusat KSDA Sulawesi Selatan Ir. Jusman terkait potensi wisata minat khusus sejalan dengan tujuan pengembangan desa wisata. Dimana pemberdayaan masyarakat untuk berperan langsung serta meningkatkan kesiapan dan kepedulian dalam menyikapi potensi wisata atau lokasi daya tarik wisata di wilayah masing-masing desa merupakan tujuan awal pengembangan desa wisata.